FAN
Kalau kemarin kau mengajariku melumat pelangi dengan mata tertutup..
Bukankah bulan ini adalah bulannya rindu, bulan dimana hujan datang
dan membasahi.
Bulan yang ditunggu-tunggu banyak kisah, pun sekedar bercerita
tentang hujan
Menyeruh angin dibelantara musim,kaulahangin yang menjelama rindu .
Rindu yang menanam riang di tiap waktu.
Dan waktumu yang tak luput melumat basah pada rindu
14 12 2013
( aku punya pelangi yang selalu
basah meski tak ada hujan. Mejikuhibiniu lukisan rindu yang menari – nari
ditiap jarak waktu. Meski cak..cak..cuk simpony hujan berhenti mengenal bunyi)
15 12 2013
Hujan adalh kabut air yang
buta,meski begitubasahnya tetap utuh menyirami dahaga musim.
Dirah
Hujan musim ini kuminta untuk membasuh perih
dan membawa segala luka menghilang jauh kedalam tanah,
Musim ini begitu melelahkan..
Kemana kamu mengalir setelah tak satupun lemabh
menadah pancuran sedih?
Dimana kepalamu rebah setelah benakmu
menyimpulkan tubuhmu lelah?
Bukankah itu aku?
Adakah cinta benar – benar pernah meenyerah?
Mataku dan bulan kini membuncah rindu,kumasuk
kekamar melipat –lipat kesedihan. Mengapa pula risauku selalu menggenangi
mataku yang basah?
Sebelumnya aku tak pernah berani menelantarkan
kesedihan dibawah gerimis,
Sebelumnya aku tak biasa menanti malam berlalu
untuk sebuah kerisauan.
Wajahmu tak bisa kujumpai ketika kuterluka.
Memang semestinya aku sendiri yang berduka
ditengah pelarian dari rasa cemburu dan marah .
Perempuan sendiri dan terluka menyeka air
matanya diantara doa – doa malam.
Akankah tuhan memberiku jawaban atsa doa –
doaku ..?
Ya Allah ampunilah aku yang bersedih untuk hal
yang berdosa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar