LAKU TAK BERKIBLAT

CECERAN BELUKAR MEMBUAI BAYANG – BAYANG TIPUAN

MELIBAS GEMULAI MALAM YANG ENGGAN BERSENGAMA DIDIPUCUK WAKTU

MEMOLES KEBIMBANGAN TAK KUNJUNG  BERAKHIR DALAM EPISODE YANG MENGGELANTUNG

 BERBUAH PILU

RANTING –RERANTING MELIUKKAN BADAN

 HINGGA KUHANYUT DAN TERBUAI

OLEH LAMBAI KELEMBUTANMU

KEBISINGAN RINDU MENCAKAR KALBU

MENGGELAYUT DITROTOAR

KEGANASAN MALAM TAK TERTAMPIK

DENGAN SENYUMAN YANG MERAYU

AKU RUNTUH OLEH TIPUAN NAFASMU

NAMUN, INGIN KUBENDUNG ASA YANG MENGEPUL

DIANTARA BELANTARA BERBUAH RINDU

INGIN KUGUSIR GUNDAH

YANG MENYELAM KELEMBAH HIJAU HATI

HINGGA KUTERTATIH,MERABA, MENGGERUTU,TELUNGKUP,

DIANTARA PERSIMPANGAN MUARA BATINKU.

TUMPUKAN KUASAMU BERBAU MORAL

MENGUNDANG SETUMPUK KEGILAAN

DILAHAP NORMA KESAKITAN

BERCUMBU DISARANG PERSINAHAN BATIN,

TERKULAI LEMAH DALAM DEKAPAN

MENGGENGGAM KELUH

MENJILATI PERAWAN DALAM KETARASINGAN DURI – DURI

MENCICIPI DAN RACUNI KESUCIAN

HINGGA SAYAP IBLIS MENYERET DALAM DESAHAN

LALU AMBRUK DALAM PEMBARINGAN NISTA

KULIHAT DIRIMU MERAMU NIKMAT

AKU HANYA MENYULAM SENYUM

DISETIAP CABIKAN JEJAK AMUKMU

RAMU CANDA YANG BERLUMUT

MEMBUNGKUS TATAPKU

SAKSIKAN PETIKAN LAKUMU TAK BERKIBLAT

MESKI RUNTUHAN TIAP TITIK DARAHKU

AKU TELAH MEMBILAS LELEHAN NODA YANG KAU TITIP

AKU TELAH MENGGALI BONGKAHAN

TANAH LIAT YANG TERCAMPAKAN

HINGGA KUANYAM SENYUM SENDIRI

MENGUNYAH SEGENGGAM ONAK DAN MENIKMATI KETERPURUKAN

DENGAN SEBONGKAH MIMPI DITELAGA HATI TENANGKU.